fairwayde.com – Pemerintah Indonesia mengungkapkan bahwa sekitar 50% dari total impor bahan bakar minyak (BBM) berasal dari Singapura. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa ketergantungan ini dinilai tidak ideal, mengingat Singapura bukan negara penghasil minyak.
Alasan Pengalihan Impor BBM
Menteri Bahlil menjelaskan bahwa harga BBM impor dari Singapura setara dengan harga dari Timur Tengah, padahal secara geografis Timur Tengah lebih jauh. Oleh karena itu, pemerintah berencana untuk mengalihkan impor BBM ke negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan kawasan Timur Tengah.
Langkah Strategis Pemerintah
Pengalihan impor BBM ini akan dilakukan secara bertahap dalam enam bulan ke depan poskabupaten.com. Pemerintah juga tengah membangun infrastruktur pelabuhan yang mampu menampung kapal-kapal besar untuk mendukung impor dari negara-negara tersebut.
Implikasi Ekonomi dan Geopolitik
Langkah diversifikasi ini juga dipengaruhi oleh faktor geopolitik, termasuk tarif resiprokal sebesar 32% yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia. Pemerintah sedang melakukan negosiasi dengan AS untuk membeli produk energi seperti LPG dan BBM, sebagai bagian dari strategi menyeimbangkan hubungan perdagangan internasional.
Dengan diversifikasi sumber impor BBM, Indonesia berharap dapat meningkatkan efisiensi biaya, memperkuat ketahanan energi nasional, dan mengurangi ketergantungan pada satu negara pemasok.